Dunia Internet
WiMAX versus LTE
Dua teknologi nirkabel yang baru naik daun ini tampak bersaing. WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) lebih dulu lahir daripada LTE (Long Term Evolution). Secara perangkat dan dukungan vendor handset WiMAX lebih siap dibandingkan LTE pada tahun 2009. Sedangkan LTE akan berkembang setelah tahun 2010. Masing-masing teknologi ini oleh International Telecommunications Union (ITU) akan dijadikan kandidat standar jaringan 4G (at least 100 Mbps untuk transfer data) paling tidak pada tahun 2009.
Secara kecepatan LTE unggul diatas WiMAX generasi yang sekarang (IEEE.802.16e). LTE mampu menghadirkan kecepatan downlink hingga 100 Mbps dan uplink 50 Mbps dan dapat dikembangkan hingga 250 Mbps untuk downstream. Akan tetapi kecepatan ini nantinya akan bersaing dengan generasi WiMAX II (IEEE.802.16m) yang akan diperbarui pada tahun 2009. WiMAX II akan berjalan pada mode Mobile dengan speed 100 Mbps dan Fixed hingga 1 Gbps (sesuatu yang luar biasa untuk pertukaran data secara nirkabel). Selain LTE dan WiMAX, ada satu lagi teknologi yang hampir mirip dengan LTE yaitu UMB (Ultra Mobile Broadband) tetapi dasar pengembangannya adalah CDMA. Bahkan UMB ini downstream-nya lebih besar dibandingkan LTE yaitu mencapai 288 Mbps (dengan band 20 Hz).
LTE dikembangkan oleh 3GPP (grup GSM, terutama Ericsson), sedangkan UMB diusulkan oleh 3GPP (grup CDMA 2000, terutama Qualcomm), dan WiMAX II oleh WiMAX Forum (terutama Intel). Untuk lebih jelas nya roadmap evolusi teknologi nirkabel di dunia seperti di bawah ini.
(1) GSM (2G) – GPRS (2.5G) – EDGE – WCDMA (3G) – HSDPA (3.5G) – LTE (4G)
(2) CDMA (2G) – CDMA 2000 – EV-DO (3G) – UMB (4G)
(3) Wi-Fi – Fixed WiMAX – Mobile WiMAX – WiMAX II (4G)
Teknologi 4G seperti LTE dan WiMAX didesain lebih kepada transfer data bukan suara, berbasis jaringan IP dan berdiri di atas teknologi OFDM. Kecepatan yang tinggi pada 4G memungkinkan suara, video, dan data dapat diakses dalam satu perangkat yang praktis. Di masa mendatang, konsumen dijanjikan akan dapat melakukan download dan upload High Definition Video, layanan data berkapasitas besar dan Value Added Service (VAS) seperti interactive gaming, mengakses e-mail dengan attachment besar serta bergabung dalam video conference dimanapun dan kapanpun.
Peluang Pasar LTE dan WiMAX
LTE yang merupakan pengembangan dari GSM dan CDMA diprediksi akan mudah melakukan penetrasi ke pasar. Teknologi GSM sudah dipakai secara dominan (80 %) di seluruh belahan dunia. Jaringan GSM dan CDMA sudah sangat luas terutama di kota-kota dunia. Oleh karena itu tidak heran LTE akan memiliki pasar yang lebih besar di banding dengan WiMAX. Akan tetapi teknologi WiMAX lebih ekonomis untuk pengembangan jaringan baru di wilayah-wilayah pedesaan. WiMAX memiliki biaya investasi yang jauh lebih murah dibanding BTS GSM. Jika satu BTS GSM membutuhkan biaya invetasi hingga Rp1 miliar maka jumlah unit yang sama untuk BTS Wimax hanya membutuhkan biaya kira-kira Rp 60 juta saja. Segmentasi pasar pemakaian WiMAX dan LTE sudah jelas. WiMAX akan berjaya di daerah-daerah pedesaan yang sulit dan jarang terdapat BTS. Sedangkan LTE akan berkembang pesat di daerah perkotaan, memanfaatkan jaringan-jaringan BTS yang sudah tersedia.
Penulis : Amri Widyatmoko
Disarikan dari berbagai sumber
Secara kecepatan LTE unggul diatas WiMAX generasi yang sekarang (IEEE.802.16e). LTE mampu menghadirkan kecepatan downlink hingga 100 Mbps dan uplink 50 Mbps dan dapat dikembangkan hingga 250 Mbps untuk downstream. Akan tetapi kecepatan ini nantinya akan bersaing dengan generasi WiMAX II (IEEE.802.16m) yang akan diperbarui pada tahun 2009. WiMAX II akan berjalan pada mode Mobile dengan speed 100 Mbps dan Fixed hingga 1 Gbps (sesuatu yang luar biasa untuk pertukaran data secara nirkabel). Selain LTE dan WiMAX, ada satu lagi teknologi yang hampir mirip dengan LTE yaitu UMB (Ultra Mobile Broadband) tetapi dasar pengembangannya adalah CDMA. Bahkan UMB ini downstream-nya lebih besar dibandingkan LTE yaitu mencapai 288 Mbps (dengan band 20 Hz).
LTE dikembangkan oleh 3GPP (grup GSM, terutama Ericsson), sedangkan UMB diusulkan oleh 3GPP (grup CDMA 2000, terutama Qualcomm), dan WiMAX II oleh WiMAX Forum (terutama Intel). Untuk lebih jelas nya roadmap evolusi teknologi nirkabel di dunia seperti di bawah ini.
(1) GSM (2G) – GPRS (2.5G) – EDGE – WCDMA (3G) – HSDPA (3.5G) – LTE (4G)
(2) CDMA (2G) – CDMA 2000 – EV-DO (3G) – UMB (4G)
(3) Wi-Fi – Fixed WiMAX – Mobile WiMAX – WiMAX II (4G)
Teknologi 4G seperti LTE dan WiMAX didesain lebih kepada transfer data bukan suara, berbasis jaringan IP dan berdiri di atas teknologi OFDM. Kecepatan yang tinggi pada 4G memungkinkan suara, video, dan data dapat diakses dalam satu perangkat yang praktis. Di masa mendatang, konsumen dijanjikan akan dapat melakukan download dan upload High Definition Video, layanan data berkapasitas besar dan Value Added Service (VAS) seperti interactive gaming, mengakses e-mail dengan attachment besar serta bergabung dalam video conference dimanapun dan kapanpun.
Peluang Pasar LTE dan WiMAX
LTE yang merupakan pengembangan dari GSM dan CDMA diprediksi akan mudah melakukan penetrasi ke pasar. Teknologi GSM sudah dipakai secara dominan (80 %) di seluruh belahan dunia. Jaringan GSM dan CDMA sudah sangat luas terutama di kota-kota dunia. Oleh karena itu tidak heran LTE akan memiliki pasar yang lebih besar di banding dengan WiMAX. Akan tetapi teknologi WiMAX lebih ekonomis untuk pengembangan jaringan baru di wilayah-wilayah pedesaan. WiMAX memiliki biaya investasi yang jauh lebih murah dibanding BTS GSM. Jika satu BTS GSM membutuhkan biaya invetasi hingga Rp1 miliar maka jumlah unit yang sama untuk BTS Wimax hanya membutuhkan biaya kira-kira Rp 60 juta saja. Segmentasi pasar pemakaian WiMAX dan LTE sudah jelas. WiMAX akan berjaya di daerah-daerah pedesaan yang sulit dan jarang terdapat BTS. Sedangkan LTE akan berkembang pesat di daerah perkotaan, memanfaatkan jaringan-jaringan BTS yang sudah tersedia.
Penulis : Amri Widyatmoko
Disarikan dari berbagai sumber
31 Komentar
Kategori: Dunia IT, Dunia Internet
WiMAX : Layanan Komersil yang Pasti nge-Trend
Siapa yang tidak kenal WiMAX ? Teknologi wireless berkecepatan tinggi ini sangat dinanti kedatangannya oleh penggila internet. WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) dilahirkan sebagai solusi layanan data cepat pada akses internet nirkabel. Berbeda dengan 3G dan CDMA yang memfokuskan diri pada layanan suara. WiMAX dapat diposisikan sebagai pelengkap teknologi internet nirkabel yang sudah ada, yaitu HSPA (pengembangan dari 3G) dan CDMA2000 1x EV-DO (pengembangan dari CDMA).
Divergensi layanan teknologi nirkabel setidaknya akan terjadi lagi, seperti halnya teknologi seluler berbasis suara antara GSM dan CDMA. Di tahun-tahun mendatang dapat diprediksikan orang akan menggunakan WiMAX untuk akses data internet nirkabel dan 3G/CDMA EV-DO untuk telepon seluler. Kecepatan akses data WiMAX yang dapat mencapai 72 Mbps dengan jangkauan hingga 50 km membuat teknologi ini sangat menarik untuk diimplementasikan. Peluang bisnis WiMAX di belahan dunia yang meliputi operator dan vendor perangkat perlahan-lahan namun pasti semakin terbuka lebar.
Pasar WiMAX di Asia sangat besar dan potensial. Pengguna awal (early adopters) WiMAX diprediksikan terjadi di negara-negara dengan penetrasi selular berbasis suara besar tetapi rendah dalam penggunaan akses internet broadband, seperti Malaysia, India, Thailand, Filipina dan Indonesia. Rata rata di negara ini WiMAX baru diujicobakan sambil menunggu regulasi pemerintah, model bisnis, dan kesiapan perangkat sebelum dirilis menjadi layanan komersil.
Desas-desus WiMAX sudah lama terdengar di Indonesia. Tender operator WiMAX akan segera di gelar pemerintah di awal-awal tahun 2009. Persaingan antar operator diperkirakan akan seru. Di mulai dari tender backbone besar yaitu Palapa Ring yang akan menghubungkan pulau-pulau di Indonesia bagian Timur, kemudian pembangunan USO atau jaringan utama telepon “pedesaan” baru kemudian WiMAX sebagai “last mile” koneksi broadband atau akses di ujungnya. Pemerintah akan mengalokasikan band BWA (Broadband Wireless Access) untuk frekuensi Mobile WiMAX pada 2.3 GHz dan Fixed WiMAX pada 3.3 GHz. Alokasi band Fixed WiMAX di frekuensi ini dimaksudkan agar tidak meng-interferensi band frekuensi 3.5 GHz untuk komunikasi satelit. Sedangkan band frekuensi mayoritas yang paling banyak dipakai di dunia untuk Mobile WiMAX adalah 2.5 GHz.
Vendor vendor perangkat WiMAX lokal sudah banyak yang unjuk gigi diantaranya, TRG WiMAX, HiMAX 231, dan pembuat chipset WiMAX yaitu XIRKA. Diharapkan dengan tingginya kandungan lokal pada perangkat WiMAX di Indonesia, industri telekomunikasi nasional semakin berkembang dan ikut menurunkan ketergantungan terhadap perangkat telekomunikasi asing.
Baca selengkapnya »
Divergensi layanan teknologi nirkabel setidaknya akan terjadi lagi, seperti halnya teknologi seluler berbasis suara antara GSM dan CDMA. Di tahun-tahun mendatang dapat diprediksikan orang akan menggunakan WiMAX untuk akses data internet nirkabel dan 3G/CDMA EV-DO untuk telepon seluler. Kecepatan akses data WiMAX yang dapat mencapai 72 Mbps dengan jangkauan hingga 50 km membuat teknologi ini sangat menarik untuk diimplementasikan. Peluang bisnis WiMAX di belahan dunia yang meliputi operator dan vendor perangkat perlahan-lahan namun pasti semakin terbuka lebar.
Pasar WiMAX di Asia sangat besar dan potensial. Pengguna awal (early adopters) WiMAX diprediksikan terjadi di negara-negara dengan penetrasi selular berbasis suara besar tetapi rendah dalam penggunaan akses internet broadband, seperti Malaysia, India, Thailand, Filipina dan Indonesia. Rata rata di negara ini WiMAX baru diujicobakan sambil menunggu regulasi pemerintah, model bisnis, dan kesiapan perangkat sebelum dirilis menjadi layanan komersil.
Desas-desus WiMAX sudah lama terdengar di Indonesia. Tender operator WiMAX akan segera di gelar pemerintah di awal-awal tahun 2009. Persaingan antar operator diperkirakan akan seru. Di mulai dari tender backbone besar yaitu Palapa Ring yang akan menghubungkan pulau-pulau di Indonesia bagian Timur, kemudian pembangunan USO atau jaringan utama telepon “pedesaan” baru kemudian WiMAX sebagai “last mile” koneksi broadband atau akses di ujungnya. Pemerintah akan mengalokasikan band BWA (Broadband Wireless Access) untuk frekuensi Mobile WiMAX pada 2.3 GHz dan Fixed WiMAX pada 3.3 GHz. Alokasi band Fixed WiMAX di frekuensi ini dimaksudkan agar tidak meng-interferensi band frekuensi 3.5 GHz untuk komunikasi satelit. Sedangkan band frekuensi mayoritas yang paling banyak dipakai di dunia untuk Mobile WiMAX adalah 2.5 GHz.
Vendor vendor perangkat WiMAX lokal sudah banyak yang unjuk gigi diantaranya, TRG WiMAX, HiMAX 231, dan pembuat chipset WiMAX yaitu XIRKA. Diharapkan dengan tingginya kandungan lokal pada perangkat WiMAX di Indonesia, industri telekomunikasi nasional semakin berkembang dan ikut menurunkan ketergantungan terhadap perangkat telekomunikasi asing.
Baca selengkapnya »
16 Komentar
Kategori: Dunia IT, Dunia Internet
Google Chrome – Browser Cantik dari Google
Sebelum kita ngomong jauh-jauh, Tiara pengen nanya dulu, browser yang kalian tahu apa aja? Ahhh, jangan-jangan kalian cuma tahu Internet Explorer ajah!!! Padahal banyak banget lho browser internet yang bisa digunakan selain Internet Explorer itu.
Beberapa browser yang terkenal adalah sebagai berikut:
- Mozilla Firefox. Ini browser kesayangan Tiara. Pokoknya keren dech!
- Opera. Design browsernya lumayan cantik. Apalagi buat pengguna HP, kita bisa download versi Opera Mini untuk ber-internet ria.
- Safari. Safari itu sebenarnya diciptakan untuk Mac OSX. Tapi sudah ada juga versi untuk Windows lho.
- Internet Explorer. IE adalah browser yang paling tidak Tiara suka. Kenapa? Sudah lambat, ndak multi tab, dan bikin mumet klo lagi bikin desain web. Gimana tidak. Kadang tampilan web yang sudah bagus di semua browser, malah terlihat hancur di IE!!!
Trus apa itu Google Chrome? Itu adalah browser terbaru yang dikeluarkan Google. Google Chrome adalah browser yang dibuat dengan desain praktis agar Anda dapat mengakses Web dengan lebih cepat, mudah, dan aman. Emang Google tidak ada matinya dech…
Lebih keren lagi, semua fitur Google Chrome dijelasin dalam bentuk KOMIK! Komiknya bisa kalian lihat langsung di Google Books – Chrome. Atau kalian juga bisa download komiknya dalam bentuk PDF di sini.
Udah gitu Google Chrome berlisensi Open Source lho! Jadi bisa aja kita bikin ulang Google Chrome, lalu kita beri nama kita sendiri. Lucu juga yach klo ada browser bernama “TiaraCantik” ^_^
Pengen nyobain? Download Google Chrome sekarang.
Setelah Tiara coba, ternyata asyik juga lho! Browser ini memang cantik, cepat, dan aman. Tapi ada sedikit yang lucu nich…
Komentar :
Posting Komentar